“Jangan
kita pernah berhenti untuk bersyukur. Karena dengan bersyukur kita menyadari
apa yang kita peroleh selama ini. Dan berkat karunia Ida Shang Hyang Widhi Wasa
dan kerja keras kita, yang menjadikan Unmas seperti sekarang ini” demikian
pengarahan awal Rektor Unmas Denpasar, Ibu Tjok Istri Sri Ramaswati,SH.,MM pada
saat pengarahan menjelang keberangkatan peserta tirta yatra ke Pura Agung Jagat
Karta Gunung Salak Bogor di Ruang Pertemuan Yayasan Perguruan Rakyat Saraswati
Denpasar, Kamis, 31 Oktober 2013.
Keberangkatan rombongan Tirta Yatra Unmas
Denpasar ke Pura Agung Jagat Karta Gunung Salak Bogor merupakan salah satu
bentuk dalam menyeimbangkan kegiatan akademik dan kegiatan spiritual, dengan
melibatkan 50 orang pegawai rektorat, dipimpin langsung oleh Rektor Unmas
Denpasar Ibu Tjok Istri Sri Ramaswati,SH,.MM, didampingi oleh Pembina Yayasan ,
Bapak I Gusti Bagus Yudara,MBA, WR I, WR II, WR IV dan sejumlah dosen selaku
panitia. Sehingga total rombongan berjumlah 59 orang
Acara berlangsung selama 4 hari, yaitu dari
tanggal 03-06 Nopember 2013. Rombongan Tirta Yatra Unmas Denpasar berangkat
pada pukul 05.00 pagi pada tanggal 03 Nopember 2013 langsung menuju Pura Agung
Jagat Karta Gunung Salak Bogor. Namun disamping acara utama tersebut, ada
beberapa kegiatan yang dilaksanakan, seperti mengunjungi tempat wisata
Tangkuban Perahu, Location of Ciater Hotspring, Trans Studio Bandung dan
Monumen Nasional. Tidak hanya itu, rombongan juga diajak mengunjungi sejumlah
objek wisata belanja, seperti Rumah Mode, Chiamplas Shooping, di Bandung dan ITC Mangga Dua Jakarta. Rombongan
tirta yatra Unmas Denpasar tiba kembali di Denpasar, Rabu, 06 Nopember 2013
pada pukul 13.00
Tidak
lengkap rasanya jika melaksanakan Tirta Yatra ke Pura Agung Jagat Karta Gunung
Salak Bogor namun tidak mengetahui eksistensi pura ini. Gunung Salak merupakan
kompleks gunung berapi yang
terletak di selatan Jakarta,
di Pulau Jawa.
Kawasan rangkaian gunung ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Geoposisi puncak tertinggi gunung ini ialah 6°43' LS dan 106°44' BT dan
dinamakan Puncak Salak I dengan ketinggian puncak 2.211 m dari permukaan laut
(dpl.). Di kaki Gunung Salak terdapat sebuah pura yang disebut-sebut menjadi pura
terbesar kedua (setelah Pura Besakih di Bali). Pura ini terletak di Kecamatan Tamansari
Kabupaten Bogor. Berdirinya Pura di Gunung Salak ini bukan tanpa alasan. Karena
di sinilah konon kerajaan Hindu tanah Sunda yang termasyur pernah berdiri.
Kerajaan Padjadjaran dibawah pemerintahan Prabu Siliwangi. (1482-1521).
Bahkan ada yang percaya di tempat ini Prabu Siliwangi menghilang bersama para
prajuritnya. Hingga akhirnya sebelum membangun pura, umat Hindu memutuskan
untuk membangun terlebih dulu candi dengan patung macan berwarna putih dan
hitam, sebagai penghormatan terhadap Kerajaan Padjadjaran, yang merupakan Kerajaan
Hindu terakhir di tanah Parahyangan. Pura ini dirintis sejak tahun 1995, dan pembangunan
pura ini merupakan hasil kerja gotong royong umat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar