Kamis, 07 November 2013

TIRTAYATRA KE PURA JAGATKARTA GUNUNG SALAK




“Jangan kita pernah berhenti untuk bersyukur. Karena dengan bersyukur kita menyadari apa yang kita peroleh selama ini. Dan berkat karunia Ida Shang Hyang Widhi Wasa dan kerja keras kita, yang menjadikan Unmas seperti sekarang ini” demikian pengarahan awal Rektor Unmas Denpasar, Ibu Tjok Istri Sri Ramaswati,SH.,MM pada saat pengarahan menjelang keberangkatan peserta tirta yatra ke Pura Agung Jagat Karta Gunung Salak Bogor di Ruang Pertemuan Yayasan Perguruan Rakyat Saraswati Denpasar, Kamis, 31 Oktober 2013.



Keberangkatan rombongan Tirta Yatra Unmas Denpasar ke Pura Agung Jagat Karta Gunung Salak Bogor merupakan salah satu bentuk dalam menyeimbangkan kegiatan akademik dan kegiatan spiritual, dengan melibatkan 50 orang pegawai rektorat, dipimpin langsung oleh Rektor Unmas Denpasar Ibu Tjok Istri Sri Ramaswati,SH,.MM, didampingi oleh Pembina Yayasan , Bapak I Gusti Bagus Yudara,MBA, WR I, WR II, WR IV dan sejumlah dosen selaku panitia. Sehingga total rombongan berjumlah 59 orang


Acara berlangsung selama 4 hari, yaitu dari tanggal 03-06 Nopember 2013. Rombongan Tirta Yatra Unmas Denpasar berangkat pada pukul 05.00 pagi pada tanggal 03 Nopember 2013 langsung menuju Pura Agung Jagat Karta Gunung Salak Bogor. Namun disamping acara utama tersebut, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan, seperti mengunjungi tempat wisata Tangkuban Perahu, Location of Ciater Hotspring, Trans Studio Bandung dan Monumen Nasional. Tidak hanya itu, rombongan juga diajak mengunjungi sejumlah objek wisata belanja, seperti Rumah Mode, Chiamplas Shooping,  di Bandung dan ITC Mangga Dua Jakarta. Rombongan tirta yatra Unmas Denpasar tiba kembali di Denpasar, Rabu, 06 Nopember 2013 pada pukul 13.00







Tidak lengkap rasanya jika melaksanakan Tirta Yatra ke Pura Agung Jagat Karta Gunung Salak Bogor namun tidak mengetahui eksistensi pura ini. Gunung Salak merupakan kompleks gunung berapi yang terletak di selatan Jakarta, di Pulau Jawa. Kawasan rangkaian gunung ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Geoposisi puncak tertinggi gunung ini ialah 6°43' LS dan 106°44' BT dan dinamakan Puncak Salak I dengan ketinggian puncak 2.211 m dari permukaan laut (dpl.). Di kaki Gunung Salak terdapat sebuah pura yang disebut-sebut menjadi pura terbesar kedua (setelah Pura Besakih di Bali). Pura ini terletak di Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor. Berdirinya Pura di Gunung Salak ini bukan tanpa alasan. Karena di sinilah konon kerajaan Hindu tanah Sunda yang termasyur pernah berdiri. Kerajaan Padjadjaran dibawah pemerintahan Prabu Siliwangi. (1482-1521). Bahkan ada yang percaya di tempat ini Prabu Siliwangi menghilang bersama para prajuritnya. Hingga akhirnya sebelum membangun pura, umat Hindu memutuskan untuk membangun terlebih dulu candi dengan patung macan berwarna putih dan hitam, sebagai penghormatan terhadap Kerajaan Padjadjaran, yang merupakan Kerajaan Hindu terakhir di tanah Parahyangan. Pura ini dirintis sejak tahun 1995, dan pembangunan pura ini merupakan hasil kerja gotong royong umat.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar