Rabu, 25 September 2013

RATUSAN MAHASISWA UNMAS DENPASAR PKM DI TENGANAN





Sebanyak 107 mahasiswa Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar, Rabu (25/9) kemarin selama sehari menggelar workshop dan observasi terkait Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di Desa Tenganan Pageringsingan, Karangasem. Mahasiswa itu berasal dari 12 program studi (prodi). Mereka dibimbing dosen pembimbing atau didampingi ketua prodi.
Wakil Rektor III Unmas I Made Suryawan, S.H., M.H. menyampaikan di sela-sela PKM itu, selain dalam rangka PKM, tim muhibah seni Unmas juga kemarin menjemput kain geringsing tua yang sudah dibuat atau ditenun warga desa itu 150 tahun silam. Kain tua yang menjadi maskot Tenganan Pageringsingan itu bakal dipamerkan di Belgia. Selain itu juga akan dibawa brosur-brosur dan foto-foto mengenai keunikan desa tua itu.
Ditambahkan Suryawan, muhibah seni Unmas Denpasar berangkat ke Belgia 28 September dan pulang 8 Oktober. “Tim muhibah seni Unmas mewakili Bali. Kami juga bakal memperagakan proses tenun kain geringsing itu,” paparnya.
Sementara terkait PKM, paparnya, dalam rangka mengajak mahasiswa melakukan observasi langsung ke lapangan. Observasi dalam persiapan menyusun proposal PKM. Proposal bakal diajukan ke Dikti, dalam lima jenis proposal usulan penelitian, di antaranya PKM pengabdian masyarakat serta karya cipta.
Tujuan PKM itu, lanjut Suryawan, dalam rangka mempertahankan predikat Unmas tiap tahun selalu unggul di bidang PKM di wilayah Kopertis Wilayah VIII. “Pada Pimnas di Mataram tahun lalu, satu-satunya mahasiswa peneliti dari Unmas yang bisa tembus sampai ke final di lingkungan perguruan tinggi di Kopertis Wilayah VIII,” katanya.
Dikatakan, dalam rangka cita-cita menjadi tetap yang unggul, mahasiswa digenjot ke lapangan. Soal kenapa ke Tenganan Pageringsingan, karena sosial masyarakat dan semua aspek kehidupan masyarakat desa itu sangat unik. Dari semua prodi, nantinya bisa menemukan ide penelitian dari desa ini. “Pada 2013 dan selanjutnya, Unmas ingin mempertahankan prestasinya. Jangan sampai tahun depan proposal penelitian mahasiswa Unmas tak ada yang lolos. Kami mengajak mahasiswa menggali potensi dan kearifan lokal yang ada pada masyarakat Tenganan,” paparnya. 


Menurutnya, di ajang PKM judul penelitian yang kemungkinan lolos yakni yang unik. Keunikan itu sangat banyak dapat ditemukan di Tenganan Pageringsingan. Keunikan dan kearifan lokal tradisi dan kehidupan sehari-hari masyarakat Tenganan masih tetap bisa dipertahankan sampai kini. Bahkan, ada sejumlah kearifan lokal seperti sistem otonomi desa, kearifan lokal dalam menjaga hutan dan kelestarian lingkungan bahkan diadopsi Negara dari Tenganan Pageringsingan. “Penerapan otonomi daerah di tingkat kabupaten oleh Negara dilakukan mulai 2004, tampaknya sistem otonomi itu dipelajari dan diadopsi dari desa-desa termasuk dari Tenganan,” tandas Suryawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar